GITAR

GITAR

12/10/12

Mengenal Interval


Sebuah scale / tangga nada adalah sebuah bentuk dari susunan nada-nada yang terpusat pada satu nada dasar. Di dalam tangga nada ada lagi bentuk kecil yang menyusun tangga nada tsb, yaitu hubungan antar masing-masing not secara individu yang membentuk melodi dan harmoni. Dengan memahami bentuk hubungan tsb maka kita akan lebih mudah dalam mencapai pemahaman tentang emosi yang dapat kita ciptakan untuk para pendengar musik.
Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai Interval. Jika dua buah nada tsb dimainkan secara bersama-sama maka kita mengenalnya dengan istilah Harmonic Interval, dan jika dua buah nada tsb dimainkan satu kemudian disusul dengan nada yang lain maka kita mengenalnya dengan istilah Melodic interval.
Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah not tsb ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri. Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan kita identifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tsb bisa kita terapkan dalam kunci / not yang berbeda, karena walaupun not tsb berbeda kualitas interval yang kita dengarkan akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah 1/2 langkah antara ke dua buah nada tsb.

Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak 1/2 langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.

Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan 1/2 langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.

kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C

berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah not tsb ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri. Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan kita identifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tsb bisa kita terapkan dalam kunci / not yang berbeda, karena walaupun not tsb berbeda kualitas interval yang kita dengarkan akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah 1/2 langkah antara ke dua buah nada tsb.
Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak 1/2 langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.

Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan 1/2 langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.

kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C

berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak 1/2 langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.
Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan 1/2 langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.

kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C

berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan 1/2 langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.
kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C

berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C
berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.
1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.

Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.
Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.
Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.
Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!
Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.

Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Tangga nada adalah susunan atau urutan nada dari yang paling rendah ke nada yang paling tinggi dan memiliki jarak nada atau interval nada tertentu.
Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
Dalam dunia musik, tangga nada lebih sering disebut sebagai Skala (Scale).
INTERVAL NADA
Adalah jarak satu nada ke nada yang lainnya. Interval nada inilah yang menjadi pembeda warna, gaya atau karakteristik berbagai tangga nada (Skala).
C D E F G A B C’ .... (tangga nada natural/Scale Major)
.1.1.½.1.1.1.½........ (Interval nada / jarak nada)
Macam-macam Interval nada yang lazim digunakan adalah :
1. Interval 1 berjarak nada 0 disebut Prim
......Contoh : C - C
2. Interval 2 berjarak nada ½ disebut Skond
......Contoh : C - C#
3. Interval 3 berjarak nada 1 ½ disebut Terts
......Contoh : C - D#
4. Interval 4 berjarak nada 2 ½ disebut Kuarts
......Contoh : C - F
5. Interval 5 berjarak nada 3 ½ disebut Kuint
......Contoh : C - G
6. Interval 6 berjarak nada 4 disebut Sekt
......Contoh : C - G#
7. Interval 7 berjarak nada 5 disebut Septime
......Contoh : C - Bb
8. Interval 8 berjarak nada 6 disebut Oktaf
......Contoh : C - C’

Scale - scale Gitar


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkb-5X-AjHIgHhtmvfqdNHw5THB0A3JMDZU3Br2AXbWo7PwAXxcb-pbDlaGw0yrIcpXkaZ0kEguCP2feY4CKGgaGJeKMHjxwMSMPNG9sAYGp_hXEZiuriChnMxJkUvBHRBMzQ4kgDrF6c/s1600/images.jpeg   Dalam dunia music, kita tidak pernah lepas dengan apa yang di sebut scale ( Tangga Nada ) atau jalur melody.

Oleh sebab itu saya mencoba berbagi agar yang tidak tau menjadi tau, pentingnya mengetahui sebuah scale pada saat kita bermain music, tak akan bisa seorang musisi memainkan sebuah melody dengan baik tanpa pengetahuan tentang scale. Maka begitu pentingnya kita untuk tau Scale yang benar apalagi jika sebuah lagu tersebut mengaplikasikan progesi Cord....Wahhhh itu lebih rumit lagi.....eith....jangan putus asa dulu.
Kalo kita sering berlatih pastilah bisa dan jangan terlalu memporsir waktu latihan karena dapat merusak sarap tangan anda, latihan sewajarnya saja minimal 30 menit/hari yang terpenting adalah konsistensi latihan. Lebih baik latihan sehari 15 menit tapi rutin dari pada seharian berlatih tapi besoknya libur.

Langsung saja yahhhh....
di sini saya menggunakan nada dasar (Tonal) "G"
       # Pentatonic adalah scale yang terdiri hanya 5 nada & merupakan scale tertua..... zaman Dinosaurus sudah ada hihiiiiii, tapi masih banyak di gunakan sampai saat ini.
Scale ini ada dua macam yaitu Mayor & Minor :
- Mayor -> G-A-B-D-E
- Minor -> G-A#-C-D-F

# Chromatic adalah sebuah scale yang berjarak masing-masing 1/2 nada dan jumlahnya ada 12 nada, jadi gak usah di jelasin lagi. Namun pemakaiannya tergantung pemain itu sendiri (kreativitas player).
 
# Diatonic adalah scale yang terdiri dari 7 nada, dan  terbagi juga dalam 7 nada awal (Root) yaitu:
1. Scale Ionian (Mayor Scale) -> G-A-B-C-D-E-F#-G  adalah scale yang biasa di gunakan untuk lagu - lagu- bernuansa riang, scale ini biasa juga di sebut Mayor Scale.

2.Scale Dorian -> A-B-C-D-E-F#-G-A adalah scale yang terbentuk karena "Root" atau nada awal bergeser ke nada ke dua (A), Scale ini termasuk kategori "Minor" namun tidak untuk di sebut minor scale. 

3.Scale Phrygiant (Clasick) -> B-C-D-E-F#-G-A-B adalah scale yang mengandung unsur mistik atau sering di sebut Scalenya padang pasir hehee.......karena nadanya yang klasik dan khas, scale ini banyak di gunakan oleh para "ROCKER" dan sebangsanya yang memang cocok karena bernuansa "CADAS". Musician  yang sering mengunakannya adalah Metallica, Dream Theater, A7X, Muse dan Raja Fir'aun hohohohoooo......perlu di ketahui pula jika kita menggeser satu nada dari D ke D# maka scale ini kerap di sebut sebagai Harmonic Scale atau Mayor Phrygian (phrygian Modern) karena sudah berganti Cord dari Bm ke B dan sama aja memiliki nilai mistik (CADAS).

4. Scale Lydian -> C-D-E-F#-G-A-B-C adalah scale yang termasuk kategori "Mayor", guitaris yang sering menggunakan sclae ini adalah idola saya sapa lagi kalo bukan mas Paul Gilbert. seperti yang di gunakan dalam single "Technical Difficulties".

5. Scale Mixolydian -> D-E-F#-G-A-B-C-D juga termasuk kategori "Mayor" & juga Paul Gilbert yang sering memakainya...mungkin karena namanya juga mirip yah??? atau karena saya cuman taunya si Paul doang.....bisa jadi sih..!!!

6.Scale Aeolian (Minor Scale) -> E-F#-G-A-B-C-D-E     ini nih yang sering di sebut sebagai ibu minor heheheee....paling banyak di pake karena cocok di pake pada semua aliran (Genre), apalagi di Indonesia yang banyak banget lagu bertemakan "C.I.N.T.A" karena scale ini mempunyai "soul" mewek atau kesedihan.

7. Scale Locrian (Half-Diminish Scale) F#-G-A-B-C-D-E-F#   kenapa sering dinamakan "Half-Diminish Scale" ???.....karena scale ini jika kita ambil "Pentatonic" nya akan menghasilkan scale "Diminished".

Sekian share saya kali ini.... sebenarnya masih ada beberapa scale-scale guitar yang tidak saya tulis di sini dan mungkin akan saya tuliskan di postingan selanjutnya....jika ada yang salah dalam pengetikan harap maklumi dan di benarkan sebagaimana mestinya.

Teknik-Teknik dalam Gitar dan Pengertiannya


 Alternate Picking :

Teknik memetik senar/string/dawai menggunakan pick (pemetik) dengan gerakan kebawah dan keatas atau sebaliknya secara konstan dan bergantian.

Slur :
Slur termasuk salah satu teknik bermain gitar yang sangat populer dan banyak dimainkan oleh para pemain gitar terutama lead guitar, dan merupakan salah satu teknik dasar yang penting dalam bermain gitar elektrik maupun gitar akustik. Teknik slur ini terdiri dari Hammer-On (ascending slur) dan Pull-Off (descending slur).

Hammer-On :
Cara memainkannya : Petiklah not yang lebih rendah dari 2 not, sementara not
pertama masih berbunyi, jari yang lain dari tangan kiri
diketukkan di not ke-2 tanpa harus dipetik lagi.

Pull-Off :
Cara memainkannya : Petiklah not yang lebih tinggi dari 2 not, sementara not
Pertama masih berbunyi, jari yang dipakai untuk menekan not tersebut dilepaskan dengan cara mencongkel senar sampai senar terpetik dan membunyikan not kedua yang lebih rendah.

Legato :
Legato merupakan teknik slur yang dilakukan tanpa pemetikan not awal atau not tertentu. Biasanya terdiri atas beberapa slur yang dirangkai menjadi satu kesatuan dalam satu permainan.

Bending :
Teknik ini terdiri dari 3 macam, yaitu:

* Natural Bending
Cara memainkannya :
Senar ditekan dengan not yang dikehendaki, lalu jari tersebut digerakan keatas atau kebawah sehingga    bunyi yang dihasilkan lebih tinggi dari bunyi not semula. Untuk senar 1(E), 2(B) dan 3(G) bending dimainkan keatas, sedangkan senar 4(D), 5(A) dan 6(E) dimainkan ke bawah.

* Release Bending
Cara memainkannya :
Bending dilakukan terlebih dahulu sebelum dipetik sehingga belum menghasilkan suara, setelah senar digerakkan ke atas kemudian senar tersebut dipetik dan dikembalikan ke not asal tanpa dipetik kembali.

* Unision Bending
Cara memainkannya :
Senar yang lebih tinggi atau not yang lebih rendah dari 2 not, di-bending sampai memiliki not yang sama dengan not yang lebih tinggi dan dibunyikan secara bersamaan.

Slide :
Dimainkan dengan menggeser jari yang menekan senar dengan not tertentu menuju ke not yang lain dengan arah maju atau mundur (Ascending slide atau Descending slide).

Harmonic :
Teknik yang dilakukan untuk menghasilkan suara lebih tinggi dari not asal menggunakan teknik touch.

Tapping :
Teknik yang dimainkan tanpa menggunakan pick atau pemetik, melainkan dengan cara jari-jari kedua tangan berada di neck gitar, maka teknik tapping ini bisa juga disebut teknik Two Handed. Teknik tapping ini didasari oleh teknik slur yaitu Hammer-On dan Pull-Off yang dikombinasikan dengan Tap pada jari tangan kanan.

String Skipping :
Teknik yang di mainkan dengan cara melewati (melangkahi) 1 senar atau skip senar.

Sweep Picking :
Teknik yang di mainkan seperti gerakan mengusap (sweep), dan di gunakan untuk memainkan teknik yang di sebut Sweeping.

Arpegio:
Teknik memecah chord atau kunci untuk kemudian di jadikan melody dengan membunyikannya secara bergantian (teratur) tidak bersamaan karena kalau bersamaan namanya chord. Paling sering di aplikasikan untuk Sweep Picking (Sweeping) tapi arpegio juga bisa di mainkan dengan teknik lain seperti String Skipping yang di sebut "String Skipping Arpegio".

Ascending :
permainan bergerak dari nada rendah ke nada tinggi.

Descending :
kebalikan dari ascending, yaitu permainan bergerak dari nada tinggi ke nada rendah.

Barre :
satu jari yan menekan beberapa senar atau fret sekaligus.

Chicken picking / hybrid picking :
teknik petikan denga menggunakan pick dan jari. biasanya sering di pakai oleh musisi country.

Clean guitar :
suara gitar asli tanpa di pengaruhi oleh efek apapun.

Five not per string :
lima not tiap senar.


Outside :
bermain keluar dari key center.

Passing note :
nada yang berfungsi sebaga penghubung.

Range :
rentang atau jangkauan nada.

Slide up :
membunyikan satu nada kemudian menggeser ke nada yang lebih tinggi.

Slide down :
kebalikan dari slide up.

Stretching :
gerakan membentangkan jari yang berdekatan sejauh mungkin.

Belajar Menguasai Kunci Gitar

Home Tips Belajar dan Menguasai Kunci Gitar

Belajar gitar pasti harus di dahului dengan mempelajari kunci gitar terlebih dulu baru kemudian bisa berlanjut ke tahap berikutnya sesuai dengan level pembelajaran gitar anda. Mengusai kunci gitar dan bisa memainkannya dengan baik adalah syarat agar kita bisa memainkan beberapa lagu dari yang gampang sampai yang susah sekalipun. Bicara mengenai kunci gitar sebenarnya sangat mudah dan sangat - sangat mudah bila anda tahu cara untuk melakukannya.

Teori tentang belajar gitar sebenarnya simple yaitu pahami, lakukan dan berkelanjutan, dalam artian kita akan lebih cepat mengusai beberapa permainan gitar baik itu kunci atau melodi gitar jika kita melakukannya secara kontinyu atau berkesinambungan. Contoh : kita akan lebih cepat menguasai gitar bila kita membuat jadwal latihan paling tidak sehari 30 menit tapi rutin akan lebih bagus dari pada sehari anda main 8 jam tapi hari berikutnya tidak main.

Oke kembali ke pembahasan tentang kunci gitar, coba anda lihat beberapa contoh kord gitar di bawah ini dan cobalah memainkannya bergantian dari kunci satu ke kunci yang lainnya.

Description: kunci dasar gitar

Gambar di atas adalah gambar beberapa kunci - kunci dasar gitar yang mungkin sudah tidak asing bagi anda, dan saya yakin kebanyakan dari anda sudah bisa memainkannya dengan baik dan benar, tapi apakah kunci gitar hanya sebatas itu saja? jawabannya dalah tidak. Masih banyak perkembangan kunci gitar yang belum anda ketahui dan belum anda kuasai. Seperti kunci yang di belakangnya mengunakan embel - embel angka seperti C7, C9, C5 dan masih banyak lagi.  

Untuk menghafal, memahami dan mengusai beberapa kunci kembangan dari kunci dasar sangatlah tidak mudah dan butuh kesabaran serta kejelian dalam belajar. Contohnya kita mungkin bisa saja memainkan lagu yang make kunci advance seperti A7 dan yang sejenis tapi apakah kita paham kenapa bisa lagu terebut menggunakan kunci A7 bagaimana cara membuat lagu bisa di aplikasikan A7?. 

Sebenarnya ada trik dan tipnya agar kita bisa dengan mudah mengaplikasikan beberapa kunci kembangan atau kunci jembatan tersebut. coba lihat artikel yang membahas akord penghubung, lihat juga pergerakan akord mayor dan pola gerak akord minor.
Nih saya berikan contoh gambar dari kunci gitar yang sudah di beri embel - embel di belakangnya.

Description: kunci gitar advance

Gambar di atas hanyalah sebagian dari begitu banyaknya kunci atau akord gitar advance yang sudah di kembangkan dengan di beri embel - embel di belakannya. Anda bisa mempelajari dan mendapatkan beberapa bentuk kunci gitar seperti itu dengan software gitarpro semua versi dan dengan melihat gambar - gambar kunci gitar di situs yang menyediakan gambar kunci gitar lengkap.

Sekian dulu dari saya, dan lain waktu saya akan share teori bagaimana dengan mudah membuat kunci A7 dan yang lainnya hanya dengan patokan teori tersebut. Jadi, tunggu saja update artikel berikutnya di sini. Semoga bermanfaat dan salam .